Berbeda dengan analisis teks kuantitatif dan analisis teks kualitatif lain seperti framing dan semiotika, analisis wacana kritis memiliki kemampuan untuk membongkar ideologi yang tersembunyi dibalik bahasa. Analisis Wacana Kritis juga berbeda dengan Analisis Wacana, dimana peneliti harus memberikan sebuah solusi atas masalah yang muncul setelah terbongkarnya isi wacana.
Diatas adalah hal utama yang disampaikan Dr. Haryatmoko atau lebih dikenal sebagai Romo Moko, dosen tamu yang diundang oleh Magister Ilmu Komunikasi Undip tanggal 17 Maret 2021. Acara yang berlangsung di zoom ini dihadiri 186 peserta dari Mikom dan peserta eksternal karena acara ini memang sengaja dibuka untuk umum.
Metode penelitian analisi wacana ini sengaja diadakan di Mikom untuk memperdalam metode penelitian teks yang di era pandemi ini mungkin akan lebih banyak bisa dilakukan oleh mahasiswa. Selain itu acara juga dilakukan untuk memberikan tambahan perspektif analisis teks dari sudut pandang ilmu sosial karena CDA sebagai sendiri banyak dipengaruhi oleh para pemikir-pemikir tradisi kritis.
Hal yang paling menarik dalam acara ini yakni adanya interaksi dari peserta yang diberikan kesempatan untuk melakukan empat langkah metode CDA dengan menggunakan 3 dimensi CDA yakni analisis teks, diskursif praktis dan socio culture. Dr. Romo Haryatmoko menjelaskan jika metode ini akan mampu membongkar ideologi apa yang disembunyikan dalam teks dan bahasa juga merefleksikan relasi-relasi kuasa yang tersembunyo dibalik interaksi antara-aktor dan antar-simbol yang ada dalam sebuah teks.
Pada akhir acara Romo Moko memberikan pesan bahwa untuk bisa ahli dalam analisis wacana kritias ada dua hal yang harus dikuasai dan diperhatikan. Pertama harus tau tentang landasan teori apa yang digunakan untuk menganalisis teks. Hal ini akan memberikan kemampuan yang lebih pada mahasiswa untuk melihat permasalahan yang terjadi dalam teks. Ia menyarankan teori-teori terkait obyek penelitian harus kuat terlebih dahulu. Kedua mahasiswa harus banyak berlatih untuk menganalisis sebuah agar memiliki kepekaan analisis kritis yang baik.
0 Komentar