Judul : ESENSI KEPEMIMPINAN JURNALIS WANITA DI MEDIA PADA ERA 4.0

Editor : Sunarto, Nurul Hasfi, dan Amida Yusriana

ISBN : 978-623-96102-4-1

Jumlah Halaman : 346

Cetakan : I

Tahun Terbit : Desember 2020

Penerbit : Alinea Media Dipantara

Buku monograp ini merupakan rangkuman hasil penelitian DIPA Fisip tahun 2020 berjudul “Feminism Phenomenology: The Essence of Women Journalist Leadership in Media at Era 4.0” yang sudah dilakukan sebelumnya.

Esensi pengalaman para pemimpin wanita di media konvensional dan media baru terkait dengan aktualisasi kesadaran personal dan profesional berhubungan dengan idealisme jurnalisme dan humanisme yang diarahkan untuk membela kepentingan kelompok minoritas, utamanya kelompok wanita, dalam konteks era disrupsi sekarang ini ditandai dengan interaksi demokratis dan egalitarian dalam menggerakkan tim redaksi untuk memproduksi informasi berkualitas secara inovatif dengan memanfaatkan teknologi yang ada dan memberikan ruang bagi kaum wanita untuk menyuarakan suaranya secara bebas melalui berbagai platform media yang tersedia.

Para narasumber jurnalis perempuan yang menjadi potret kepemimpinan ini berasal dari Harian Kompas, Harian Jawa Pos, Harian Solo Pos, Harian Jateng Pos, Tirto.Id., Rakyat Merdeka.Com., Suaramerdeka.Com., Magdalene.Co., Jaring.Id., Kanya.Id., Gridhealth.Id., IDNTimes.Id., Popmama.Com., Liputan6.Com., Konde.Com., Tempo.Com., Media X, AyoSemarang.Com., Manila Standard, dan Bulatlat.Com.

Dalam simpulan dijelaskan dominasi jurnalis pria dalam kepemimpinan media di Indonesia hingga sekarang ini menjadi latar belakang dilaksanakannya penelitian ini. Meskipun demikian, terdapat sejumlah kecil jurnalis wanita yang juga menjalani posisi kepemimpinan tersebut. Bagaimana para jurnalis wanita tersebut menjalankan fungsi kepemimpinan mereka di media masing-masing menjadi fokus kajian ini. Terkait hal tersebut, penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai esensi pengalaman kepemimpinan jurnalis wanita di media pada Era 4.0  sekarang ini. Teori sudut pandang (standpoint theory) dalam paradigma konstruksionisme kritis digunakan sebagai panduan untuk memahami fenomena penelitian. Data diperoleh dan dianalisis dengan menggunakan desain fenomenologi feminis (fenomenologi kritis).