SEMARANG – Memasuki bulan kedua Februari tahun 2021, pandemi COVID-19 tampaknya masih sulit untuk dikendalikan. Penambahan pasien corona mencapai hampir 20 juta jiwa selama Januari 2021 kemarin.
Sampai tanggal 1 Februari 2021, Indonesia telah melaporkan sebanyak 103.502.373 kasus positif. Tentu ini bukanlah jumlah yang sedikit, membuat Jurusan Ilmu Komunikasi Fisip Undip turut mengikuti aturan Universitas Diponegoro dengan memperpanjang kuliah dalam jaringan (online) untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19.
Semua kegiatan belajar mengajar seperti perkuliahan, diskusi dan kegiatan lain yang sejenis, diupayakan untuk tetap berjalan menggunakan metode daring dengan metode synchronous, seperti Zoom, Microsoft teams dan Kulon 2 Undip. Juga asyncronous, semisal Whatsapp Group dengan tetap memperhatikan kelanjutan proses belajar mengajar dan ketercapaian mutu pembelajaran yang telah direncanakan.
Pritha R, mahasiswi Prodi Magister Ilmu Komunikasi Konsentrasi Komunikasi Strategis angkatan 12, berpendapat pembelajaran daring adalah metode yang paling ideal untuk diterapkan pada situasi pandemi COVID-19. Meskipun begitu, kadang sejumlah tantangan harus dihadapinya.
“Ada kesenangan ketika mengikuti kuliah daring, karena secara tidak langsung membuat kita dekat dengan keluarga, melatih tanggung jawab pribadi terhadap proses pembelajarandan yang paling penting dapat membantu mencegah bertambahnya jumlah pasien COVID-19. Sayangnya, transisi teknologi yang mendadak ini, membuat kami sebagai mahasiswa dan dosen harus cepat dalam beradaptasi dengan sistem baru, terkadang terjadi miss communication, seperti kerepotan saat menghidupkan dua call di dalam satu room, tapi maklum aja namanya juga kuliah online beda dengan tatap muka secara langsung,” ujarnya, Jumat (22/01).
Ahmed Shbair, mahasiswa internasional Prodi Magister Ilmu Komunikasi Konsentrasi Media, Budaya dan Masyarakat angkatan 13 mengaku, meski menemui kendala pada jaringan, tapi dengan teknologi ini sangat membantu untuk tetap belajar dan berdiskusi di tempat masing-masing. Menurutnya, pembelajaran tetap interaktif, sebab sistem pembelajaran Magister Ilmu Komunikasi Fisip Undip sudah tersistematis, ini terlihat dari kemudahan atas pemberian materi ajar dan sistem penilaian online yang baik oleh dosen.
“Banyaknya video conference selama pembelajaran, membuat konsumsi paket internet saya meningkat, kadang membuat sesi tanya jawab sedikit terkendala. Namun, ketika saya terkendala jaringan, dosen di Mikom Undip ini sangatlah terbuka, sangat mudah berkomunikasi dengan mereka dan saya rasa tidak dipersulit,” ungkap Ahmed.
Rasa syukur diucapkan Abdullah, mahasiswa Prodi Magister Ilmu Komunikasi Konsentrasi Komunikasi Strategis angkatan 13, selama satu semester melalui online, ia merasa senang karena menghemat biaya.
“Sebagai mahasiswa rantau, dengan kuliah online, membuat saya tidak perlu kos, dan untuk mahasiswa tidak rantau yang wilayahnya sama dengan kampus, tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi menuju dan dari kampus,”
Abdullah semakin bersyukur, sebab dengan kuliah online ia lebih fleksibel dan efisien soal waktu, karena ia tidak perlu mengeluarkan waktu untuk berangkat ke kampus dan pulang, perkuliahan pun dilakukan dengan santai.
“Tidak perlu memamakai baju formal, bisa kuliah dimana aja, apalagi dengan online komunikasi dengan dosen menjadi lebih mudah, Persiapan kampus juga luar biasa dalam menyongsong kuliah online dengan menyiapkan Microsoft Teams dan SIAP, selain itu para dosen di Magister Ilmu Komunikasi sangat mendukung mahasiswa, memang di saat seperti ini, kita sebagai mahasiswa dan para dosen harus saling berkolaborasi,” tuturnya.
0 Komentar